7dayschallengeanalisazatgizi lipid nutrition lemak day7 gizikesehatan promkes foodanalysis gizi health healthpromotion lastday analisiszatgizi diet healthy healthyfood healthylifestyle promosikesehatan wearewhatweeat jetts
Inilah mereka, yang seringkali disebut-sebut sebagai biang keladi ketika jarum timbangan enggan bergeser ke kiri.
Namun, apakah kalian sudah benar-benar mengenal mereka? Atau hanya sekadar menghakimi, tanpa berusaha lebih untuk memahami?
Yuk, kenali mereka lebih jauh. Stay tune!
#7DaysChallengeAnalisaZatGizi
#7HariCeritaTentangLipida
Seperti yang kita tahu, lipid diperlukan dalam jumlah kecil oleh tubuh agar dapat berfungsi normal. Mengapa jumlah yang kecil? Karena apabila terlalu banyak lipid yang masuk ke dalam tubuh, akan terjadi berbagai komplikasi yang dapat mengganggu kesehatan. Ada 3 jenis lemak yang dapat ditemukan di sekitar kita, yaitu lemak jenuh, lemak tak jenuh, dan lemak trans.
❗️Lemak jenuh dan lemak trans❗️, apabila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih, dapat meningkatkan resiko terkena penyakit jantung dan stroke. Lemak jenuh dan lemak trans akan meningkatkan jumlah LDL atau lemak "jahat" di dalam tubuh, yang berakibat pada penyumbatan arteri.
Di lain sisi, lemak tak jenuh dapat mencegah penyumbatan arteri oleh lemak karena lemak tak jenuh akan meningkatkan jumlah HDL (lemak "baik") yang akan mengirimkan lemak berlebih ke hati untuk disingkirkan.
Lemak tak jenuh bisa di temukan pada makanan nabati, lemak jenuh terdapat pada semua makanan hewani, sedangkan lemak trans dapat ditemukan pada makanan yang diproses, contohnya pada minyak sayur yang di hidrogenasi.
❓Perbedaan❓ lemak jenuh dan lemak tak jenuh berada pada ikatan rangkapnya. Pada struktur karbon lemak jenuh tidak ditemukan ikatan rangkap, sedangkan pada lemak tak jenuh dapat ditemukan satu atau lebih ikatan rangkap.
Sumber:
¹https://www.nhs.uk/live-well/eat-well/different-fats-nutrition/
²https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000838.htm
³https://floraproactiv.co.uk/ie/cholesterol/saturated-unsaturated-fats/what-are-saturated-and-unsaturated-fats/
Callista Cordelia I.
18/429859/KU/20836
.
.
.
#7dayschallengeanalisazatgizi #oils #lipids #fats #fatfacts #nutrition #lipidanalysis #lipid
[MINYAK INI TIDAK MENGANDUNG KOLESTEROL!] Pernah gak sih kalian denger tentang asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh? Kenapa sih kok sering banget ya kita denger ini di iklan”? Perlu kita ketahui nih kalau minyak bisa berasal dari dua sumber, yaitu minyak nabati dan minyak hewani. Nah, sumber inilah yang menjadi penentu komponen dari si lemak
Komponen dasar pada lemak adalah asam lemak dan gliserol. Asam lemak dibagi menjadi dua jenis menurut ada atau tidaknya ikatan rangkap dalam struktur kimianya, yaitu asam lemak jenuh / saturated fatty acid dan asam lemak tak jenuh / unsaturated fatty acid.
Asam lemak jenuh umumnya kita temukan pada produk hewani seperti yang terdapat daging, dan produk dairy seperti keju dan susu. Secara umum, sumber makanan ini selain mengandung asam lemak jenuh juga mengandung kolesterol.
Terus bagaimana dengan asam lemak tidak jenuh? Asam lemak tak jenuh merupakan jenis asam lemak yang berasal dari kacang-kacangan, minyak seperti canola, kelapa sawit, beberapa jenis ikan seperti ikan salmon dan tuna yang mengandung omega-3 yang baik bagi perkembangan otak, dan bahkan buah seperti alpukat. Asam lemak yang terkandung dalam bahan makanan tersebut adalah asam lemak esensial, seperti omega-3, ALA, EPA, dan DHA. Asam lemak esensial adalah asam lemak yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, hanya bisa didapatkan dari bahan makanan atau suplementasi.
Nah, kalau pernah denger iklan minyak goreng yang mengklaim minyaknya tidak mengandung kolesterol, ya jelas dong! Minyak kelapa sawit kan bukan minyak hewani guys!
Sumber: Muchtadi, T.R., Sugiyono, Ayustaningwarno, F. 2015. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bandung: Alfabeta
Semoga pertanyaan dari @danchandr dan @diah.setiawatii ini bisa bermanfaat buat temen” ya!
Penasaran dengan episode #7DaysChallengeAnalisaZatGizi selanjutnya? Don’t forget to like and comment!
[ES + MINYAK JADI APA?] Nah, episode #7DaysChallengeAnalisaZatGizi hari ini menarik banget nih. Episode kali ini menjawab pertanyan @alexanderfufuk yang sangat doyan mengonsumsi gorengan sama es.
Mungkin temen” pernah denger ya, terutama di broadcast grup whatsapp nih, ada video yang pada intinya nunjukin minyak yang dituang ke dalam gelas berisi air es kemudian diaduk akan membentuk gumpalan putih kekuningan yang agak padat. Di keterangan broadcast itu biasanya ditulis: INILAH YANG TERJADI PADA TUBUHMU BILA MENGONSUMSI MINYAK DAN ES BERSAMAAN.
Hmm, sebenernya gimana sih penjelasannya? Minyak pada dasarnya serupa dengan lemak, namun pada suhu ruangan ia berbentuk cair karena titik leburnya lebih tinggi daripada lemak. Ketika minyak dimasukin ke air es, suhu minyak akan turun dan akan membentuk gumpalan lemak. Nah terus, apakah konsep eksperimen ini berlaku di pencernaan manusia?
Makanan yang masuk ke dalam pencernaan suhunya akan disesuaikan dengan temperatur optimal di dalam tubuh kita, jadi air es yang kita minum tentu suhunya akan naik. Jadi, eksperimen tadi tidak berlaku ya di dalam tubuh kita.
Meskipun minyak dan air tidak bisa bersatu, penyerapan mereka tidak dilakukan bersamaan guys. Terutama pada minyak sih, dia akan melalui serangkaian penyederhanaan menjadi asam lemak dan gliserol dulu baru diserap tubuh.
Yang perlu diperhatikan dalam konsumsi es dan gorengan ini sebenarnya kebersihannya ya. Jangan gunakan air es yang berasal dari air yang terkontaminasi serta gorengan yang gatau minyaknya udah dipanasin berapa kali. Meskipun broadcast tadi hoax, tapi kita tetep bisa ambil hikmahnya untuk ga sembarangan jajan es dan gorengan yang tidak terjamin kebersihannya.
Nah, menarik kan episode #7DaysChallengeAnalisaZatGizi hari ini? Sampai jumpa di episode selanjutnya!