Liste des hashtags les plus populaires par sujet #WISUDAITB

Publications: 107915
Publications par Jour: 2.86
pour supprimer le hashtag-cliquez 2 fois.
#wisudaitb #wisudabandung #bungakertas #buketwisuda #bungabandung #bouquetwisuda #bungakertasbandung #paperflower #bouquetboneka #buketboneka #buketbungabdg #buketbungajkt #bungagraduasimurah #bungajakarta #bungakertasbdg #bungakertasjakarta #bungamurahbdg #bungareadystock #bungareadystockbdg #bungawisudabdg #hadiahanniv #hadiahanniversary #paperflowerbdg #paperflowersbdg #readystockbunga #wisudajkt #paidpromotewp #muabandung #wisudaunpad
Copier


Hashtags qui incluent hashtag #WISUDAITB
#wisudaitb #wisudaitb2018 #wisudaitbbandung #wisudaitb2017 #wisudaitb2015 #wisudaitb2019 #wisudaitbg #wisudaitb2016 #wisudaitbmaret2015 #wisudaitbjuli #wisudaitb8 #wisudaitbu #wisudaitbapril #wisudaitbapril2019 #wisudaitbnj #wisudaitb2009 #wisudaitbad #wisudaitb19oktober #wisudaitboktober2015 #wisudaitbjuli2018 #wisudaitboktober2013 #wisudaitbapril2016 #wisudaitb2108 #wisudaitb2013 #wisudaitboktober2017 #wisudaitbjuli2017 #wisudaitbahmaddahlan #wisudaitbu2018 #wisudaitbonlap #wisudaitbapril2017 #wisudaitboktober2018
Copier

Hashtags sur le sujet #WISUDAITB

BANDUNG, itb.ac.id – Rachel Sidney Devianti, wisudawan dari Prodi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB ini berhasil lulus dengan IPK cumlaude dan nyaris sempurna yaitu 3,99. Rachel akan mengikuti Sidang Terbuka Wisuda Ketiga Institut Teknologi Bandung Tahun Akademik 2018/2019 pada Sabtu, 20 Juli 2019 di Gedung Sasana Budaya Ganesha. Dijelaskan Rachel, dari semua mata kuliah yang ia ambil hanya ada satu mata kuliah yang nilainya AB yaitu Astronomi Lingkungan dan Pengantar Rekayasa dan Desain. Di luar itu, semuanya meraih nilai A. Selain prestasi akademik, Rachel juga aktif berorganisasi di Divisi Ekstra Kampus, Himpunan Mahasiswa Informatika (HMIF). Perempuan asal Jakarta itu menyukai coding sejak SMA, karena menurut Rachel tidak banyak hafalannya. Hal itulah yang memotivasinya untuk memilih jurusan Teknik Informatika ITB. Kepada Reporter Humas ITB, Rachel berbagi kiat-kiat sukses meraih IPK tinggi, yaitu dengan belajar dari buku tidak hanya membaca powerpoint kuliah. Karena saat membaca langsung sumbernya, akan semakin mudah memahami materi dan ilmu yang didapatkan juga lebih banyak. “Dengan belajar secara detail, tidak banyak melewatkan hal-hal yang kecil juga merupakan tips agar bisa mengerjakan ujian dengan baik,” katanya. Rachel mengaku menyukai suasana belajar yang sunyi, karena suasana yang sepi membuatnya mudah untuk fokus dan berkonsentrasi sehingga banyak materi yang akan terserap. Baca berita selengkapnya di www.itb.ac.id #ITBNews #WisudaITB #EntrepreneurialUniversity #ExcellenceInTeaching #ExcellenceInResearch #ExcellenceInInnovation

Hashtags sur le sujet #WISUDAITB

BANDUNG, itb.ac.id – Rasa haru dan bangga begitu terpancar dari raut wajah Rio Alfriza Faiz, wisudawan dari Program Studi Teknik Fisika, karena ia berhasil menyelesaikan studinya di Institut Teknologi Bandung. Ia pun tak menyangka, akan terpilih sebagai perwakilan wisudawan dari Fakultas Teknologi Industri untuk memberikan pidato perpisahan wakil wisudawan. Rio akan mengikuti Sidang Terbuka Wisuda Ketiga Institut Teknologi Bandung Tahun Akademik 2018/2019 pada Sabtu (20/7/2019) di Gedung Sasana Budaya Ganesha ITB. Awalnya, jangankan masuk ke ITB, Rio bahkan tidak yakin akan melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi. Ini dikarenakan kondisi kesejahteraan ekonomi keluarga Rio yang kurang beruntung. Ia merupakan lulusan SMKN 13 Bandung jurusan Kimia. Hal tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri baginya untuk berkompetisi dengan mahasiswa lain yang mayoritas adalah lulusan SMA. "Pada dasarnya, memilih SMK pun karena memang niat saya yang mau langsung kerja, " ucap lelaki kelahiran kota Bandung itu. Dalam meraih cita-citanya, ia bercerita termotivasi oleh seorang kakak kelasnya di SMK yang bisa ikut olimpiade kimia taraf internasional. Dari situ, Rio pun mulai giat belajar. Ia memilih Fisika sebagai fokus mata pelajarannya. Oleh karena itu, dibantu dengan bimbingan gurunya di SMK, Rio mengikuti olimpiade untuk tingkat SMK dari Kemendikbud. "Hasilnya, saya mendapat medali perunggu untuk tingkat nasional. Sejak saat itu pula, saya bertekad harus kuliah dan harus ITB," pungkas Rio. Baca berita selengkapnya di www.itb.ac.id #ITBNews #WisudaITB #EntrepreneurialUniversity #ExcellenceInTeaching #ExcellenceInResearch #ExcellenceInInnovation

Hashtags sur le sujet #WISUDAITB

BANDUNG, itb.ac.id -- Pernah ditolak di awal, tak membuat Indrarini Dyah Irawati patah semangat dalam menulis jurnal. Justru hal itu menjadi pemicu semangat baginya untuk belajar lebih keras lagi hingga akhirnya risetnya dapat disebarluaskan menjadi jurnal berkualifikasi Q2, Q3, dan Q4. Indrarini Diana Iriawati merupakan wisudawati Program Doktor Teknik Elektro. Motivasinya dalam membuat jurnal tidak lepas dari dorongan promotor sejak kuliah di tahun pertama. Menurutnya, menulis jurnal adalah bentuk penghargaan terhadap diri sendiri atas capaian riset yang dilakukan. Di antara sekian jurnal yang telah dibuat dan berhasil disebarluaskan ada satu jurnal yang membuatnya paling berkesan yaitu paper yang dimasukkan pada International Journal of Communication Network and Information Security (IJCNIS), penolakan di awal tidak membuatnya mundur justru membakar semangatnya untuk terus memperbaiki. Menurutnya kuliah di ITB memiliki kesan tersendiri, terlebih jurusan yang dipilih menjadi disiplin ilmu yang jarang digemari oleh para wanita. “Elektro itu keren justru karena jarang wanita yang minat, saya penasaran. Dan ternyata masuk elektro itu seru apalagi elektro telekomunikasi ilmunya selalu berkembang,” ujarnya kepada Reporter ITB. Baca berita selengkapnya di www.itb.ac.id #ITBNews #WisudaITB #EntrepreneurialUniversity #ExcellenceInTeaching #ExcellenceInResearch #ExcellenceInInnovation

Hashtags sur le sujet #WISUDAITB

BANDUNG, itb.ac.id – Pada Sidang Terbuka Wisuda Ketiga Institut Teknologi Bandung Tahun Akademik 2018/2019, ITB mewisuda sebanyak 21 mahasiswa internasional salah satunya Chernet Gebayew Legesse, asal Ethiopia. Chernet merupakan mahasiswa program beasiswa yang diselenggarakan atas kerjasama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Ethiopia. Chernet sebelumnya telah menyelesaikan program sarjananya di University of Gondar, Ethiopia. Ia melanjutkan S2 di ITB sebagai mahasiswa program studi Pascasarjana Teknik Informatika. Dia sangat bersyukur telah diberi kesempatan belajar di ITB. Ia merasakan kurikulum dan atmosfir perkuliahan di ITB yang sangat jauh berbeda dengan Ethiopia. "ITB benar-benar mengajarkan prinsip entrepreneurship dalam setiap pengajarannya. Saya rasa ini yang belum ada di Ethiopia dan harusnya ada apalagi untuk program studi Teknik Informatika," jelasnya. Untuk itu, saat kembali ke negara asalnya, ia akan membagikan wawasan entrepreneurial university tersebut. Selama menempuh studi di ITB, Chernet tinggal di asrama. Kepada Reporter Humas ITB, Chernet bercerita bahwa ia sangat mengagumi proses belajar dan lingkungan akademik di ITB. Terutama mengenai kegigihan belajar para mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. Itu merupakan hal baru yang ia temui. Baca berita selengkapnya di www.itb.ac.id #ITBNews #WisudaITB #EntrepreneurialUniversity #ExcellenceInTeaching #ExcellenceInResearch #ExcellenceInInnovation


Hashtags sur le sujet #WISUDAITB

BANDUNG, itb.ac.id – Razar Hlaing, merupakan wisudawan asing Program Doktor Institut Teknologi Bandung pada Program Studi Sains Kebumian, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian yang akan mengikuti Wisuda Ketiga ITB Tahun Akademik 2018/2019, Sabtu, 20/7/2019, di Sasana Budaya Ganesha. Menurutnya, Indonesia memiliki kemiripan budaya dengan negara asalnya yakni Myanmar, sehingga tak ragu memilih Indonesia sebagai negara tujuan melanjutkan pendidikan. ITB dipilih menjadi institusi tempat melanjutkan pendidikan oleh Razar Hlaing karena menurutnya ITB telah dikenalnya sebagai perguruan tinggi favorit di Indonesia. Selain itu berdasarkan rekomendasi dari profesor tempat ia menempuh pendidikan sebelumnya, ITB merupakan tempat yang memiliki kapasitas sangat baik untuk menempuh pendidikan lebih lanjut. “Bahasa bukan menjadi kendala bagi saya dalam menjalankan pendidikan di sini (ITB) karena saya beruntung memiliki supervisor yang sangat baik sekali. Mereka pandai berbahasa Inggris kemudian juga sangat terbuka kepada saya jika saya memiliki kendala dalam proses belajar seperti dalam berbahasa,” ujar Razar Hlaing saat berbincang dengan Reporter Humas ITB. Adapun supervisor atau lebih sering disebut dosen pembimbing yang dimaksud Razar ini adalah, Prof. Sri Widiyantoro, Dr. Irwan Meilano, dan Dr. Asep Saepuloh yang mengampu disertasinya dengan judul “Probabilistic Approach to The Seismic Hazard Assessment in Myanmar.” Baca berita selengkapnya di www.itb.ac.id #ITBNews #WisudaITB #EntrepreneurialUniversity #ExcellenceInTeaching #ExcellenceInResearch #ExcellenceInInnovation

Hashtags sur le sujet #WISUDAITB

BANDUNG, itb.ac.id -- Seiring perkembangan teknologi informasi dan jaringan internet, kebutuhan akan efisiensi penggunaan internet untuk mengakses informasi juga akan meningkat. Konektivitas dan jaringan internet merupakan hal mutakhir yang membuat Made Adi Paramartha Putra, wisudawan Program Pascasarjana (S2) Institut Teknologi Bandung meneliti dan menemukan suatu sistem terbaru mengenai jaringan internet yang belum diimplementasikan di Indonesia, yakni Simulation Code berdasarkan Least Recently Frequency used pada Named Data Network. Ia merupakan wisudawan dari jurusan Teknik Telematika dan Jaringan Telekomunikasi STEI ITB yang telah memiliki hak cipta atas penelitian yang ia lakukan bersama dua dosen pembimbing yakni Prof. Dr. Ir. Nana Rachmana Syambas M.Eng., dan Hamonangan Situmorang ST, MT. Jaringan (terutama internet) saat ini penuh dengan konten, data, dan informasi dari berbagai layanan. Hal ini menjadi dasar adanya Named Data Network (NDN). Kebijakan penggantian cache yang ada seperti Least Frequently Used (LFU) dan Least Recently Used (LRU) dinilai telah gagal memanfaatkan popularitas konten secara penuh, yang mengarah pada efisiensi cache yang rendah di jaringan internet yang dinamis. Oleh karena itu, dalam risetnya, Adi mengusung Named Data Networking (NDN), yaitu arsitektur jaringan content-oriented, yang dianggap cocok dengan tren penggunaan internet saat ini. Dalam risetnya, ia mengembangkan sebuah sistem jaringan internet yang mengkombinasikan kebijakan penggantian cache menjadi Least Recently Frequently Used (LRFU). Baca berita selengkapnya di www.itb.ac.id #ITBNews #WisudaITB #EntrepreneurialUniversity #ExcellenceInTeaching #ExcellenceInResearch #ExcellenceInInnovation

Hashtags sur le sujet #WISUDAITB

BANDUNG, itb.ac.id – Nathan patut berbangga dengan semua hasil kerja kerasnya. Mahasiswa dari Program Studi Sarjana Teknik Dirgantara, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ini merupakan Mahasiswa Berprestasi ITB peraih Ganesha Prize tahun 2018. Nathan banyak mendulang prestasi bagi ITB. Dari sekian kompetisi yang pernah ia ikuti, lomba yang paling berkesan adalah ketika Nathan beserta tim Aksantara ITB berhasil menjadi Juara II dan Best Design dalam ajang Kontes Robot Terbang Indonesia divisi technology development tahun 2017. Mereka tampil dengan membawakan pesawat tanpa awak dengan sayap yang dapat dilipat dan diluncurkan dari dalam tabung. Dunia kedirgantaraan seakan sudah menjadi passion-nya. Ia mengatakan bahwa sudah menjadi cita-citanya sejak kecil untuk bisa terjun di dunia kedirgantaraan dan mengembangkan yang sudah ada karena menurutnya, dunia penerbangan di Indonesia masih perlu ditingkatkan lagi. Nathan pun merasa beruntung bisa berkuliah di Institut Teknologi Bandung. “Di ITB, lingkungannya itu kompetitif, jadi mau engga mau kamu pasti dituntut untuk bersaing dalam hal positif secara sehat,” kesannya. Nathan mengatakan bahwa melatih diri untuk disiplin dalam segala hal merupakan hal yang penting. Dirinya mengaku bahwa selalu menetapkan deadline sendiri sebelum deadline yang diberikan dosen sehingga tugas kuliah tidak menumpuk dan bisa melakukan hal lain yang bermanfaat di waktu luang. “Sebenarnya tidak susah kok, untuk bisa aktif di berbagai kegiatan baik itu merupakan akademik maupun nonakademik seperti lomba, kuncinya adalah bisa manajemen waktu dengan baik,” ujar Nathan. Baca berita selengkapnya di www.itb.ac.id #ITBNews #WisudaITB #EntrepreneurialUniversity #ExcellenceInTeaching #ExcellenceInResearch #ExcellenceInInnovation

Hashtags sur le sujet #WISUDAITB

BANDUNG, itb.ac.id – Muhammad Hilmi Asyrofi, mahasiswa Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) angkatan 2015 akan diwisuda pada pelaksanaan Wisuda Ketiga ITB Tahun Akademik 2018/2019 di Gedung Sabuga, Sabtu (20/7/2019). Wisuda kali ini terasa spesial bagi Hilmi karena ia yang merupakan hafidz Quran beberapa juz itu juga meraih predikat cumlaude, dan berhasil menorehkan beragam prestasi selama menjadi mahasiswa. Empat tahun kuliah di ITB dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Hilmi untuk aktif di berbagai kegiatan dalam rangka mengeksplor kemampuan dirinya. Menurutnya, masa kuliah adalah saat untuk menemukan jati diri. Salah satu bidang yang digemarinya yakni robotika. Oleh karena itu ia bergabung ke dalam Unit Robotika ITB (URO ITB). “Dulu saat kecil, saya ingin dibelikan mainan mobil remote control, tapi tidak dibelikan oleh orangtua, akhirnya saya ingin saat masuk ITB bisa bergabung di Unit Robotika ITB, biar bisa membuat robot sendiri. Akhirnya keinginan saya terwujud, saya dan tim bisa membuat robot sepak bola, ‘kan saya juga suka sepak bola,” tutur Hilmi. Baca berita selengkapnya di www.itb.ac.id #ITBNews #WisudaITB #EntrepreneurialUniversity #ExcellenceInTeaching #ExcellenceInResearch #ExcellenceInInnovation


Hashtags sur le sujet #WISUDAITB

BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) terkenal dengan keberagaman mahasiswanya yang memiliki latar belakang yang berbeda – beda. Tidak hanya dari berbagai daerah di Indonesia, ada juga mahasiswa asing yang berasal dari negara lain. Salah satunya adalah Teo Kar En, mahasiswi asal Malaysia yang berhasil menyelesaikan program S1 Sekolah Farmasi di ITB. Menurut Karen, sapaan akrabnya, ITB merupakan universitas idamannya karena memiliki peringkat yang baik di Indonesia maupun dunia. Selain sistem pembelajaran yang menarik, para pengajar di ITB juga memiliki pengetahuan yang luas, antusias, ramah, nyaman untuk diajak diskusi serta menyenangkan. Dia bercerita, saat kuliah di ITB terdapat tantangan yang harus dilewati seperti masa ujian dan tugas – tugas di waktu yang bersamaan sehingga jadwal kuliah menjadi padat. Bahasa juga menjadi tantangan dirinya dalam proses belajar karena Bahasa Inggris bukan merupakan bahasa sehari – hari yang digunakan di ITB.  Kendala bahasa juga berpengaruh pada saat melakukan diskusi atau membaca sumber informasi berupa buku atau jurnal berbahasa Indonesia. “Saya tidak bisa bilang bahwa bahasa Indonesia saya bagus, tapi saya senang karena memiliki banyak teman dari Indonesia mau bersusah payah demi saya; mengajari dan menjelaskan semua kebingungan saya seputar Bahasa Indonesia. Tanpa mereka Bahasa Indonesia saya tidak akan sebagus ini,” ujarnya. Baca berita selengkapnya di www.itb.ac.id #ITBNews #WisudaITB #EntrepreneurialUniversity #ExcellenceInTeachi #ExcellenceInResearch #ExcellenceInInnovation



Collecter les statistiques #WISUDAITB effectuez une recherche à l'obtention des statistiques (Aller à la sélection).